• home

Cerita saya tentang #INDONESUCK3 Jember



Menuju tengah malam, 7 Agustus 2016

#INDONESUCK Jember, memang telah usai hari sabtu. 6 Agustus 2016 kemarin. Tetapi, saya masih ingin mengenangnya melalui catatan yang agak maksa ini, Heheee ;)   Saya menyebutnya agak maksa, karena saya menulisnya disela-sela kesibukan ngurusi akademik, dan saat beberapa jenis virus akut, menjangkiti internal kerja komputer, dan otak saya. maka beginilah. buruk! Oia,  catatan ini tak hanya berisi tentang jalannya show,. Tapi digabung dengan cerita saya sebelum show dimulai. 


Sabtu, 6 Agustus 2016

Selepas mengajar, sekitar pukul 12. 30 saya buru-buru pulang, sholat, dan terpaksa nggak mandi karena khawatir telat. Pukul 12 50, saya meluncur, bersama tiga orang lainnya. Husnah, Iza, dan Virli. Entah pukul 13 lebih berapa, kami bahkan menjadi penonton pertama yang mengisi daftar hadir. Di depan venue, terdapat selembar kain putih, untuk kami tulisi gambaran dan harapan untuk Indonesia. Saya sempat berfikir keras, tentang kata apa yang akan saya tulis. Akhirnya saya menulis “Aku ingin, mimpi tentang Indonesia tetap terkepal, dan tak henti-hentinya bergerak”. Mimpi yang saya maksud, merangkum segala harapan lain yang tertulis di kain itu. Seperti harapan tentang perdamaian.

Karena acara belum dimulai, kami memuuskan untuk nongkrong dulu, sembari melepas dahaga di kantin Fakultas Hukum Universitas Jember (FHUJ). Pergosipan pun tak dapat dihindari, kami ngobrol kemana-mana. Sampai pukul dua kurang sedikit, kami memutuskan untuk masuk venue, ruang MMC FHUJ.

Seperti yang lalu, entah sejak kapan, ruangan (itu) tampak longgar. Kursi-kursi kosong, wajah-wajah banyak menghilang. Mungkin memang begitu hukumnya. Tapi toh, walaupun apresiasi penonton berkurang, Jember sudah berhasil mengirim salahsatu punggawanya untuk berjuang di Stand Up Comedi Academy (SUCA) Indosiar.
***
Pukul 14 lebih, show pun dibuka oleh dua MC andalan, Langit dan Nyong. Rasa-rasanya, dari beberapa show yang saya tonton, Mas Langit kerap di tunjuk sebagai MC. :)

Selain memberi gambaran tentang #INDONESUCK, dua MC itu juga membagi beberapa voucher belanja dari sponsor acara. Juga sempat me-riffing penonton yang datang dengan seragam pramuka. Hal itu cukup sukses menghangatkan suasana yang sedaari tadi terasa agak dingin.

Selain Pak Yudhit, hari itu saya tak sabar ingin melihat Mba Sindy @StandUpIndo_MLG, yang secara nggak sengaja, postingan instagramnya pernah muncul di kolom eksplor, lalu diam-diam saya stalking. Sejak saat itu, saya penasaran, ingin melihatnya perform, dan ingin tahu bagaimana isi kepalanya.
@Sindyasta
Dan ternyata, Mba Sindy menjadi line up pertama. Membuka penampilan dengan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pengoleksi buku, utamanya buku-buku komunisme dan buku “kiri” lainnya. Sesuatu yang tentu saja jarang dilakukan perempuan kekinian yang lebih senang mengoleksi berbagai macam pensil alis. Setelah itu, Ia menyampaikan keresahannya terkait krisis kemanusiaan. Selanjutnya, lebih banyak menceritakan kehidupan keluarga, dan bagaimana Ia menjadi yatim-piatu.

@florespalsu
Comic kedua adalah Gani yang pernah menjadi finalis SUCI Kompas TV. Ia membawa materi tentang istrinya yang belum di anugerahi kehamilan, menjelang setahun usia pernikahannya. Tapi yang paling saya ingat, adalah materi tentang tawaran pekerjaan “memindahkan tower”.

@pep3ng
Selanjutnya, Pepeng dari Surabaya, membuka penampilan dengan data pengangguran, yang bikin saya menarik nafas, karena seram melihat angkanya. Lalu cerita tentang pekerjaan, biaya pernikahan, dan fenomena Pokemon Go. Hampir semua materinya pecah, dan keren. Saya ketagihan nonton lagi, karena ini pertama kali saya menontonnya.

@Wahyutogog
Dan Comic ke empat, Mas Wahyu Togog, dari Sidoarjo. Dari awal sampai akhir, materinya pecah semua. Lucunya nggak putus-putus, walau terkesan seperti seminar wirausaha, atau seminar motivasi. Mas Wahyu Togog keren!

@doseNdeso
Dilanjutkan oleh Fajar, Dosen asal Pare, Kediri. yang membawa materi tentang pendidikan, FPI, dan goyang drible. Materi goyang drible sampai goyang “tahiyat” jadi materi yang paling nempel, dan paling lucu bagi saya.  Oia, syarat kemampuan Bahasa Inggris untuk calon pengantin di Pare juga lucu sekali. “Agar bisa ngomong“oh Yes- Oh No”, karena kalau pakai bahasa Jawa, atau Madura, pasti aneh”.  Sangar pokoknya. Saya penasaran, bagaimana Pak Fajar jika di kelas?

@gagangramdhan
Dan Dari Stand Up Indo Jember, ada Gagang Ramadhan. Selain membahas Pokemon Go, dan Orang tuanya yang agak gaptek, Ia juga membahas bahwa Indonesia adalah Negara yang Demo-crazy- Kalau demo gila-gilaan.  Misalnya, Gagang mempertanyakan, mengapa kita harus demo? Jadi memang, ada beberapa jalan untuk menyampaikan pendapat, seperti seni, tulisan, dan terakhir turun jalan. Turun jalan-pun adalah jalan paling akhir, ketika hearing, atau diskusi dengan pemangku kebijakan tidak menemukan jalan keluar, maka turun jalan terpaksa dilakukan. Saya juga bukan orang yang hobby demo. Hanya saya suka tidak tahan melihat sesuatu yang tidak wajar. Memang ada beberapa “rukun” yang dilakukan saat turun jalan. Seperti menyanyikan lagu kebangsaan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan semangat, bahwa kita sedang ingin memperjuangkan kembali apa yang ada dalam lagu terseut. Lalu bakar ban. Bahwa asap yang pekat, merupaan simbol kekecewaan, bahwa ada yang “tidak beres” disini. Hmmm, gara-gara ini, saya jadi lupa, mana lagi, materi Gagang yang pecah.  

@yudhit_c
Dan headliner kita, Yudhit Ciphardian. Beliau membawa beberapa materi, seperti cerita tentang serangan jantung yang menimpanya diakhir thun 2015 lalu. Bagaimana basa-basi yang dilakukan pembesuk yang memaksanya untuk mengulang-ulang cerita, atau suster yang sering bertanya “ada keluhan Pak?”  “ada Sus, biaya”. Bagian itu pecah, asli. Lalu dilanjutkan tentang gagasan tentang Indonesia yang belum sepenuhnya toleran, disampaikan dengan contoh kasus Pembakaran Vihara dan klenteng di Tanjung Balai. Beliau percaya, bahwa kejadian itu tak akan terjadi begitu saja, tanpa ada nya provokator. Saya sepakat, karena tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan. Menurut saya, Masyarakat kita ini sebenarnya sudah toleran, hanya saja, selalu ada oknum yang sengaja mengacaukan. Selain itu, Pak Yudhit juga memberi pesan pada para Jomblo, agar segera memiliki pasangan, pesan agar berhenti merokok, dan bahkan pesan pernikahan. Menurutnya, Cinta saja tak cukup jika kita ingin membangun rumah tangga.  Terimakasih pesannya Pak :”)

Setelah Pak Yudhit menutup penampilannya, para performer kembali ke panggung, dan mengajak kami menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Penonton dimohon untuk berdiri,"

Begitu lagu berakhir, panitia mempersilahkan penonton untuk bertanya terkait materi yang dibawakan oleh comic-comic tadi.  Karena kebelet ke kamar mandi, saya hanya sempat bertanya pada mba Sindy. Yang lalu, mebuat kita ngobrol agak panjang setelah acara selesai. Talk session berakhir dengan Take A picture together.

Terimakasih untuk #TimIndoneSuck atas pertunjukan keren nya. Terimakasih juga StandUp Indo Jember, atas kerja kerasnya menghadirkan acara ini. Semoga kedepannya semakin baik, Semoga saya masih bisa terus duduk di kursi penonton, menikmati karya-karya kalian.

“kita saling melempar tugas,” sebab pikiran kita hampir tak singgah. Hanya itu.
tersebut.

Karena moment keren, perlu dicatat!!!
(catatan nonton #SUCROS3FINAL)

Apa ya, kata-kata yang tepat buat menggambarkan perasaan saya hari minggu kemaren? Alhamdulillah...  Diberi kesehatan, waktu dan rizki untuk menjadi bagian dari #SUROS3FINAL.

Walaupun sempat ragu, begitu tau #SUROS3FINAL akan dihelat di Surabaya.

“Nonton gak ya?”

Meski sering melewati Surabaya saat pulang ke Madura, saya jarang mengunjungi kota itu secara khusus. (jadi nggak hafal jalan) hehehe. Bingung nginep dimana? Belum lagi, event itu akan digelar sehari sebelum puasa.

Atas beberapa pertimbangan, saya @dikafarikhah dan @ameliaarrayan akhirnya memutuskan untuk nonton. Awal juni, saya memesan ticket presale dua dari Mba RereNH. 

Berbekal arahan dari beberapa orang, termasuk Mas Dono, dan Mas Gigis, kami berencana berangkat hari sabtu pagi, 4 juni 2016. Tapi akhirnya berangkat siang, karena telat bangun.  Pukul lima sore, kami mendarat di Surabaya. Tak butuh waktu lama untuk kami menemukan penginapan di sekitar terminal Bungurasih. Ya, kami berusaha mencari yang paling murah. Dan akhirnya dapat penginapan dengan biaya Seratus ribu per malam. :')

Minggu 05 juni 2016, pukul 6 pagi kami berangkat (jalan kaki). Karena menurut seorang teman yang kami temui, jarak dari penginapan ke UNIPA lumayan dekat. (Walau nyatanya jauh). Jalan kaki dan nyasarnya membutuhkan waktu hampir satu jam. Dibarengi perasaan nyesel, karena ngga pake ojek aplikasi.

Sampe venue (GOR Hasta Brata UNIPA), suasana masih sueepi. Saya, Dika, dan Iza berdiskusi apakah kami akan sarapan dulu? Tapi kami nggak jadi pergi. Karena salahsatu guest star, Mas Wahyu Togog juaLan pentol (yang katanya bikin hati meleleh) di halaman depan GOR. Lumayan bikin kenyang, walau nggak bikin hati saya meleleh. (Maaf ini ga penting) 

Sekitar pukul tujuh lewat, ticket akhirnya bisa ditukarkan. Proses penukarannya sangat cepat, karena both penukaran juga masih sepi.

Menurut pengumuman di twitter,  pintu masuk akan dibuka mulai pukul 08.00. Namun sampai waktu yang dijanjikan, pintu belum juga dibuka. Beberapa kali terdengar panitia mencoba mengajak beriteraksi untuk mengusir kebosanan dari penonton yang sudah tak sabar. Sekian lama menunggu, sekitar pukul 08.40 pintu masuk pun mulai dibuka. Satu persatu kami masuk sambil menunjukkan ticket pada panitia. Untuk antrian penonton, panitia sebenarnya membuat jalur antrian. Tapi antrian tetap melebar. Sehingga saya yang kecil ini agak terhimpit, tapi juga bisa menyusup ke antrian depan.

Suasana di dalam GOR UNIPA berangsur ramai hingga akhirnya kursi-kursi terisi penuh. Beberapa comic kebanggaan Jatim terlihat disana-sini. Ari Kriting, Sabiq, Sakti Wawan, Dani Aditya, Deddi Gigis, Dono, dan lain-lain.

Saya melihat wajah-wajah sumringah, karena apa yang dinantikan, akhirnya terlaksana. Tepuk tangan bergemuruh, kebahagiaan terus meningkat, seiring dengan teaser yang menggambarkan acara hari itu.

Oia, Untungnya hari itu kami dapat kursi yang lumayan strategis—karena dekat dengan panggung--yang nantinya pasti banyak kesempatan untuk melihat semua performer dengan jelas.

Tak lama, show dibuka oleh dua MC kece. Wira dan Ulin. Seperti biasa, mereka membacakan peraturan-peraturan selama acara berlangsung. Sebelum Comic pertama tampil, MC memanggil Rektor UNIPA untuk memberi sambutan. Namun si Rektor ternyata belum datang. Acara pun berlanjut. Line up-nya, dimulai dengan Rendi  Kediri, Oki Salasa Sidoarjo, Yoga Bojonegoro, Yogi Mojokerto, Fajri Jombang, Safri Lumajang, Inu Lamongan, Aldi Surabaya, Alan Jember, Alfi Tulungagung, Ranta Banyuwangi, Britik Madiun, Jagat Ngawi, Fajar Malang, dengan headliner seorang Polisi bernama Galang, dari Stand Up Indo Surabaya.  

Lalu dilanjutkan dengan penampilan juara sabung comic di #SUCROS2014. Andri Bajul juara 3, Faris juara 2, dan seorang Dosen bernama Fajar (juara 1) menjadi pamungkas di babak pertama.

Sayangnya, penampilan comic-comic itu agak terganggu dengan kehadiran pihak Rektorat dan pasukannya.

Setelah comic local heroes tampil, Rektor yang namanya tak diketahui ini meminta waktu untuk memberi sambutan (atau cari muka) di depan Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul. FYI, menurut info dari twitter, hanya Gus Ipul yang hari itu resmi diundang. Seingat saya, Gus Ipul sendiri tak menyinggung soal Pemilu atau-pun pencalonan dirinya di bursa calon Gubernur mendatang. Namun pihak rektor lah yang melakukannya. Saya hanya agak menyayangkan, acara keren itu dirusak oknum tertentu, dengan agenda politiknya.

Belum lagi, Arif Budiman, Ketua KPU RI yang juga tiba-tiba naik panggung. Ia sekan-akan sedang sosialisasi terkait Pemilihan Umum.  Dan si Bapak seenanknya ngomong jika comic-comic yang tampil nggak lucu-lucu amat, dan biasa aja. Hanya penonton saja yang gampang tertawa. Puncak kekesalan saya terhadapnya, ketika si bapak menyuruh kami tertawa keras. “coba sekarang kalian tertawa, hahaha hahhah” katanya. – (Sumpah nggak lucu). :(

Apa yang dilakukan Arif Budiman ini menuai protes keras dari comic-comic Jawa Timur. Seperti Dodit Mulyanto, Ari Kriting, Abdur Arsyad, Deddi Gigis, dan puluhan Comic lainnya. Bahkan, tagar #KPUbukanOrmas sempat menjadi trending topic di twitter. Sampai terugkap adanya ancaman pembubaran paksa, dan pencabutan aliran listrik, jika Rektor dan pasukannya tak diberi waktu naik panggung. Dalam kicauannya, Arif Budiman menggapi jika Ia dipaksa Rektor untuk naik. Benar tidaknya, hanya Ia yang tahu. Tapi pada intinya, hal ini bisa dijadikan pelajaran bahwa gerakan Stand Up Comedy Jawa Timu sekali lagi tak bisa dipandang sebelah mata. #Jatim iso!!!

Oke, Kembali lagi ke cerita pertunjukan!

Sekitar pukul 12.00, pertunjukan babak pertama  berakhir. Panitia memberi waktu pada penonton untuk istirahat, makan, dan sholat dzuhur. Sementara itu, sabung comic dimulai. Perwakilan Comic seluruh Jatim bertanding, membawa nama baik komunitas masing-masing. Dan kali itu, giliran Stand Up Indo Malang yang memenagkan piala bergilir sabung Comic 2016.

Sembari menunggu sesi kedua dimulai, saya memesan makanan dari kang Ojek aplikasi. Dengan alasan macet, sampai gueststar ke tiga di sesi dua naik, si kang Ojek tak kunjung datang. Lapar, kesel, jadi nggak fokus nonton. Padahal saya pesen makan di food court cito. Jarak yang lumayan dekat bukan?.

Babak kedua berlangsung sekitar pukul 14.00. Dibuka dengan penampilan Santencerah. Sebuah group HIP-HOP ceria yang daintaranya digawangi Faris, dan Dita Praja dari Stand Up Indo Malang.

Bila di babak pertama khusus menampilkan local heroes dari tiap komunitas se Jatim, maka babak kedua dilancarkan guna menampilkan Comic-Comic yang levelnya diatas comic- pembuka tadi. Mereka yang cukup berpengaruh di komunitasnya. Dan “mereka”,  tak melulu yang masuk TV saja. Kalau kata Mas Gigis, “Gak peduli dia comic TV atau bukan. Jika dianggap bisa, ya naik”.

Firman dari Stand Up Indo Malang, yang juga alumni SUCI Kompas TV sesi 6 membuka pertunjukan babak kedua. Bercerita tentang pekerjaannya di Kapanlagi.com, LGBT, Bis umum berbahan bakar tinja, dan materi tentang efek samping obat batuk Komik yang membunuh (bikin ngantuk, sekaligus insomnia).

Yang kedua, adalah Langit. Salahsatu materi yang dibawakan, adalah tentang kucing bernama Meki. FYI, Meki adalah nama lain alat kelamin perempuan dalam bahasa Jawa.  

Kemudian dilnjutkan Wahyu Togog. Finalis 24 besar SUCI Kompas TV sesi 5 ini membawa materi tentang pengalamannya berdagang segala barang, dan perjuangan menjadi kepala keluarga.

Lalu Pak Yudhit yang mempertanyakan, megapa Umat Islam nggak bisa bersatu? Seperti perbedaan waktu puasa dan lebaran.

Disusul duo DemPul (Deddi mbek Pulung) yang sempat ngomongin “gimana kalo T-rex datang ke taman bungkul, Bu Risma pasti ngamuk”. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dan mengajak penonton menyanyikan lagu “Love your self” nya Justin Bieber.

Setelah itu Virzha, yang masih membawa materi tentang anak Yatim, dan------selebihnya saya lupa.

Ubed, Comic Idola teman saya Sofi, membawakan materi tentang .................... (duh saya lupa) tapi ada cerita pengalaman sholat di Mushola (kalau nggak salah). hihii

Topeng, Alumni SUCI Kompas TV sesi 2 ini membuka penampilannya dengan penggalan puisi Rangga untuk Cinta, dalam film AADC. Disamping itu, penampilannya juga serupa Ranngga. Kaos abu-abu, dan kemeja merah maroon. Materinya yang saya ingat, tentang banci Thailand, dan cerita tentang Ibu nya yang titip daster saat Topeng bertandang ke Singapore. Eh, atau Australia ya...? :)

Lalu Ari Kriting membawa materi saat bokongnya kena sundul t**** temannya. Juga tentang pengalaman antri BAB di kamar mandi umum.

Sabiq, finalis tujuh besar SUCI Kompas TV sesi 6 ini membawa opini tentang korupsi, dan sikap anti bullying. Membuat penonton riuh memberi tepuk tangan, yang berarti setuju dengan opini nya.

Dilanjutkan dengan Mr. Reggy Hasibuan, Bapak nya Comic-comic Malang. Yang kalo Stand Up nggak pernah nggak keren, karena materi nya yang nggak umum. Sore itu, Mr Reggy membawa beberapa materi. Diantaranya tentang bagaimana orang-orang Indonesia merayakan Valentine, --- tentang TKI, dan kayaknya tentang t**** juga. :’)

Setelah itu, Arif Alfiansyah. Yang membuka penampilannya dengan dance, freestyle, atau apalah namanya, yang jelas itu keren banget. Dalam Stand Upnya, yang saya ingat, Arif bercerita tentang kelakuan Muslim @TretanMuslim dan kelakuan orang-orang di club malam.

Setelah Arif, Muslim akhirnya naik panggung. Seperti biasa, act out nya bikin kaget karena hampir gak masuk akal. Membawa materi lama tentang game silent.  Ia lalu lari, dan turun ke arah penonton sambil telanjang dada. Dan yang paling memorable adalah, saat Ia ng-prank diri sendiri dengan memakan ikan hidup, dan mual-mual di atas panggung. Selain riuh tawa, Ia juga suskses bikin penonton jijik.

Histeria penonton terjadi ketika nama Dodit dipanggil. Comic yang sepertinya paling ditunggu oleh sekian persen penonton ini, membuka penampilannya dengan membagikan bunga pada beberapa penonton perempuan, dan memeluknya satu-persatu. Dalam aksinya, Dodit sempat menyinggung Job barunya di SitKom OK-Jek Net TV. Ia lalu mengajak kembali duo DemPul naik panggung, menyanyikan beberapa potong lagu, dan mengakhirinya dengan lagu kepompong.

Setelah itu, Abdurarsyad. Runner up SUCI Kompas TV sesi 4 ini membawakan beberapa materi lama. Seperti materi tentang Konser Agnes Monica yang berbarengan dengan adzan isya di kampusnya. Bagaimanapun, materi itu tetap pecah. Dan bagian yang paling saya suka adalah, saat Abdur megumandangkan adzan. 

Kemudian dilanjutkan Dani Aditya. Alumni SUCI Kompas TV sesi 5 ini masih membawa materi tentang kekurangan (sekaligus kelebihan) dirinya, dan bagaimana Ia memutuskan untuk tidak pakai kursi roda ke tempat itu.

Lalu Wawan Saktiawan yang pantas bila disebut dewa komedi. Lucunya udah nggak terhingga. LPM? Jangan ditanya. Hitungan nya ganti jadi LPS,-per second. Materi tentang HP Mito, dan bahasa khas Kediri, seperti (coklat-soklat, ice cream-es grem, stasiun-stapsiun, dan puding-goder). Itu teuteup pueecaahh puooll, gendeng, dan tak tertandingi. Tak heran bila di spesial Stand UP Show nya yang bertajuk SMS beberapa waktu lalu, penonton nya mencapai 3500 orang. Gokil kan?! He is man of the show!

Dan headliner petang itu adalah duo #SuroboyoUndercover yang digawangi Dono dan Karjo. Duet DonoKarjo ini juga super keren dan memorable. Selain Kenjiran, Materi tentang kali Jagir dan mbah pesek mendominasi penampilan mereka. Selain Stand Up, saya juga melihat ada unsur drama dalam penampilan mereka. Dan adegan yang paling saya suka,

(adegan saat Mas Dono dalam posisi siap ciuman, tiba-tiba disamperin petugas keamanan sambil bersholawat).

Penampilan mereka menjadi Epilog yang mengesankan di #SUCROS3FINAL hari itu. Para performer lalu berkumpul di tengah panggung. Seraya mengucapkan salam penutup, “Terimakasih semua, terimakasih Surabaya, terimakasih panitia, terimakasih UNIPA. Terakhir, mereka memberi salam penghormatan pada penonton. 

#SUCROS3FINAL mungkin tak lebih meriah dibandingkan #SUCROS2MALANG yang ditonton 3500 orang. Namun, show yang ditonton 2300 ini meninggalkan satu malam lagi yang akan dikenang dalam keseluruhan perjalanan mereka, juga perjalanan para “penikmat stand Up Comedy” . 

Show hari itu berakhir memuaskan. Sepuluh jam berjalan tak terasa. Rasanya ingin lama sekali melihat mereka, tapi waktu sudah menunjukan pukul enam sore, dan acara harus diakhiri.

Dari awal sampe akhir, penonton ketawa ngakak dan memberi apresiasi penuh pada semua performer. Mungkin itu yang bikin mereka ikut menikmati dan senang. Seusai pertunjukan, lampu dinyalakan lagi, orang-orang beranjak dari kursi. Selanjutnya, para guest star membantu beberapa penggemarnya melakukan selfie dan foto bersama.

Aaaaarggghh... I miss that day so much
It's really hard to recall it, I suddenly want to go back!

NB : Mohon maaf bila ada banyak penulisan materi-materi yang salah. Karena saya hanya mencatatnya di awal. Selebihnya saya lupa. Karena terlalu menikmati penampilan kalian.

With Love

@FitrotHM

Happy Birthday StandUpIndo Jember
I am so happy...

Bahkan sampe sekarang, saya merasa belum percaya kalau acara itu udah berakhir.

Begini nih yang bikin nggak enak kalo acara yang kita tunggu lama, nyatanya udah lewat.

Pertama-tama dan paling utama, mau ngucapin Happy 4th Anniversary buat Stand Up Indo Jember. Panjang Umur, semakin keren, semakin berkualitas dan lucu, bisa tembus SUCI Kompas TV, walaupun kata Dzawin, jangan jadikan TV sebagai tujuan utama.

Tapi seenggaknya, masuk Kompas adalah pembuktian kalau Stand Up Indo Jember juga layak diperhitungkan. Semoga selalu diberikan augerah sense of humor yang tajam. Biar selalu bisa bikin orang ketawa.

Jika dihitung ke belakang, Ini ke tiga kali nya saya nonton Stand Up Nite #SUN nya Stand Up Indo Jember. Dari #SUN2 yang datengin Mongol sama Mas Dono, #SUN3 Dodit sama Praz Teguh, dan sekarang datengin juara 1 dan 3 SUCI 4, David dan Dzawin.
***
Saya inget, sekitar awal Februari lalu, kabar-kabar tentang #SUN4 ini sudah menyebar lewat broadcast blackberry massanger yang dikirim anak-anak Stand Up Indo Jember. Saya langsung mengontak temen-temen sesama penikmat Stand Up Comedy untuk ikutan nonton. Singkat cerita, Saya, Dika, Iza, Virli, Divi dan temannnya, sepakat untuk memesan ticket VIP. Sementara Af, Lita, Zizah, Gita, dan Husnah (tapi akhirnya gagal nonton) memesan ticket reguler. Total saya memesan 7 ticket VIP, dan dan 5 ticket reguler. Seperti biasa, saya didaulat sebagai pemesan ticket.

Sekitar pertengahan Februari, saya mencoba mengontak Rama, dan membujuknya agar saya bisa memesan ticket terlebih dahulu, tapi bayarnya belakangan. Nggak enak sebenernya. Tapi masalahnya saya masih KKN di Bondowoso, dan belum bisa pulang ke Jember. Akhirnya Rama mau menerima alasan saya. Dengan catatan, begitu kelar KKN, saya harus segera melunasinya. Agar ticket nggak di lempar pada yang lain.
***
Kelar KKN, saya mengontak Rama kembali, untuk pembayaran. Tapi nggak semua ticket saya beli di Rama. Saya hanya membeli ticket VIP darinya. 4 ticket reguler dari Sofi, dan 1 ticket lagi dari Rizky.

9 April saya tunggu dengan penuh ke-tidak sabar-an. Nggak sabar buat ketemu Aa Dzawin, Bang David, dan seorang mystery guest yang ternyata Mas Dono.

Sembari menunggu, sesekali saya habiskan waktu untuk bikin handmade untuk mereka. Dari bahan sederhana, dan murah.
***
Hari-hari berlalu.....
***
Malam menjelang 9 april, saya bahkan sulit tidur, karena terus kepikiran. Dan sedih, nggak sempet bikin sesuatu buat Bang David.

Meet and Greet
Akhirnya, hari itu datang juga. 9 april 2016, Pukul 13. 45, saya berangkat ke Hotel Royal untuk Meet and Greet, dan janjian ketemu dengan yang lain di tempat. Karena semua ticket ada pada saya.

Setelah menunggu beberapa menit, acara pun dimulai, dengan dipandu oleh Comic kebanggaan Jember, Rizky. Saya Cuma bisa melongo, begitu Bang David dan Aa Dzawin dateng. Bang David rapih, ganteng dan bersinar dengan kaos orange dari Biru Daun, sementara Aa Dzawin terlihat kurang tidur, atau bahkan belum mandi, karena rambutnya yang acak-acakan. Tapi tetep keliatan manis, dengan kaos abu-abu yang juga dari Biru Daun. Begitu juga Mas Dono yang datang belakangan, sesekali Ia digoda terkait keikut sertaannya di ajang Stand Up Comedy Academy (SUCA) Indosiar yang kerap dibanding-bandingkan dengan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV. Mas Dono nggak pernah bikin saya bosan. Bahkan di kali ke delapan saya bertemu dengannya. 

Sayapun dikasi kesempatan bertanya pada Aa Dzawin, terkait keputusan nya berbelok dari Aktivis Kampus, menjadi comic. Jawaban yang bikin saya sedikit mengernyitkan dahi, terkait kehidupan berorganisasi di kampus nya. Rupanya Dzawin (entah mantan) atau (masih) Aktivis IMM, Rizky lalu mengaku bahwa dia anak BEM, dan anggota HMI. Saya pengen bilang juga sih, kalau saya PMII. Tapi itu tak penting, karena tujuan utama saya hanya pengen ngobrol sama Dzawin. Saya tertawa, begitu Dzawin bilang “Bahkan alumni yang udah tua, masih datang ke kampus buat ngurusin PMII”. Nah, bagian itu yang sering saya lihat di kampus. Golongan-golongan tua yang masih ngurusin hal yang bukan lagi urusannya. Hal ini lah yang serinkali menimbulkan perpecahan antar kubu organisasi. Utamanya Organisasi ekstra (Duh, malah ngomongin ini). Oia, Handmade yang saya buat, akhir-nya sampai di tangan Dzawin. Semoga dia suka J







Meet and Greet pun berkahir. Kami foto-foto, dan selfie. Sayangnya, saya Cuma bisa ngasi sekuntum mawar putih buat bang David. Maafkan saya bang! Saya janji akan ngasi yang lain, jika ketemu lagi nanti. J Diakhir acara, Aa Dzawin sempet bilang, bahwa yang paling penting, penonton open mic, harus open mind!  

Talk session was so funny and great. Bang David and Aa Dzawin did a lot in that part. They are  amazing.
***
MALAM  ANUGERAH #SUN4JBR

I wanted to say this as another-dreams-come-true. I am the one of a lucky fan who got to go and watch Aa Dzawin, dan Bang David for the first time in Jember. Beberapa waktu lalu, David, Abdur, dan Dzawin start their own Stand Up Comedy tour, called Rule of three Tour. Dan Jember nggak menjadi bagian dari kota yang mereka kunjungi.

Para penonton, yang mungkin sebagian datang dari fans Dzawin atau David, sudah mulai meramaikan pintu masuk Hall Royal Hotel, sejak pukul 17. 30. Sambil menunggu mulainya acara, kami disuguhi musik dan video pendek yang menggambarkan konsep acara malam itu. 

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, ketika akhirnya ketiga MC gokil (Mas Nyong, Rizky, dan Mas Langit) masuk venue untuk memandu jalannya pesta ulang tahun Kumunitas Stand Up Comedy Jember yang ke 4 tersebut. 

Konsep acara pada malam itu adalah malam anugerah Stand Up Comedy Jember. So, setiap Opener, dipresent dengan cara yang unik. Seakan-akan mereka adalah peraih sebuah award. Pembaca nominasinya juga dibuat beda. Mas Nyong dan Rizky bergantian impersonate beberapa tokoh fenomenal, seperti Chef Juna, Limbad, Ustadz Maulana, Dodit Mulyanto, Rhoma Irama, dan Tukul Arwana. Kelucuan mereka tak usah diraukan lagi. mereka Gila. Apapun yang mereka ucap dan lakukan, semuanya mengundang tawa penonton. 










Dan malam itu, Gemilang menjadi penampil pertama. Ia mendapat award sebagai Duta kuliner. Gemilang pecah dengan materi Ice Cream Miyami yang diplesetkan jadi Miyabi, juga tentang ayam goreng Jl. Jawa yang terlalu banyak tepung, sehingga besar dagingnya hanya sebesar tahi lalat. Meminjam jargon KFC “Jagonya ayam”, Ia plesetkan lagi jargon ayam goreng Jawa menjadi “Jagonya Tepung”.



Opener ke dua adalah Adit, yang mendapat award sebagai Duta Sarana Prasarana. Materinya yang saya inget hanya tentang fasilitas air Masjid yang Ia sarankan diganti dengan alkohol.


Alan menjadi yang ketiga, Ia mendapat award sebagai Duta Remaja. Di awal, Ia menceritakan kegagalan-nya masuk Akademi Polisi karena tidikan di telinga. Juga materi tentang remaja-remaja yang suka mabuk dengan miras oplosan Alkohol dan Kuku Bima. Logatnya yang khas, membuat Ia terlihat sangat lucu. Entahlah, setiap melihat dia perform, saya langsung inget Babe Cabita. Malam itu Alan tampil keren!


Selanjutnya, Candra mendapat penghargan di bidang Pendidikan. Laki-laki yang disebut founding fathers nya Stand Up Indo Jember ini, tampil pecah dan imut dengan cerita tentang murid-murid bimbingannya, juga celana gemes yang dipakai Mas-mas gay. Penampilannya ditutup dengan act out yang sedikit bikin saya ngeri. Khawatir lehernya patah.


Yang kelima adalah Andre. Ia mendapat penghargaan di bidang Budaya. Andre membahas istilah-istilah dari bahasa Pandalungan yang sering digunakan warga Jember. Seperti (Beh–roh, cek, dan mara). Beberapa materinya pecah. Karena apa yang Ia bawakan sangat dekat dengan kehidupn kami, para penonton. Hanya saja, saya lupa mengingat apa saja yang Ia bawakan.



And the last one adalah Dicky. Dedek-dedek unyu ini mendapat award di bidang Sosial. Ia juga membawakan materi yang juga dekat dengan Budaya Pandalungan. Selain bahasa, Dicky juga membawa materi tentang perbedaan pedagang Jawa dan Madura. Orang Jawa yang cenderung halus, dan Madura yang yang cenderung lebih keras. Walaupun Ia mengeluarkan Kata-kata tabu seperti Pate’ (Anjing dalam bahasa Madura) Ia tetap mendapat sambutan yang meriah dari penonton, tak terkecuali saya. Yess you’re cool dude!


Intinya, Semua Openernya keren!

Setelah mendapat hiburan dari tiga MC tadi, akhirnya line up pertama dipanggil. David yang malam itu dibalut kaus merah dengan blazer hitam, dan celana hitam, akhirnya muncul, diiringi teriakan dan tepuk tangan dari para fans wanita. Cerita tentang kecintaannya pada dangdut membuka penampilannya malam itu. Ia pun tidak malu-malu untuk berjoget. Dilanjutkan dengan cerita perjalanan Surabaya-Jember, yang ternyata satu pesawat dengan Puteri Indonesia, namun mereka tak saling mengenal. Dan hikmah yang bisa diambil menurutnya, bahwa diatas langit masih ada langit. Jadi jangan sombong. Karena ternyata masih banyak yang ada diatas kita. Contohnya aja, ternyata nggak semua orang kenal Bang David, dan nggak semua orang kenal dengan Puteri Indonesia.

Juara 1 SUCI Kompas TV sesi 4 ini lalu membahas tentang kebijakan Ahok yang tebang pilih terkait penggusuran Kalijodo, dilanjut dengan kemacetan Jakarta, sehingga membuatnya ingin membuat rumah di Jember. Pijat plus-plus, dan cerita tentang Nyai yang tak ada habisnya. Entah saya yang ke GR-an atau gimana, selama tampil, saya merasa Mata Bang David selalu terarah ke deretan kursi saya dan teman-teman. Mungkin kami terlihat agressiv. We are not aggressive, but energetic and very enthusiastic Bang. Oh, bagian paling lucu adalah ketika Bang David ngomong djancuk!



Dan terimakasih untuk catatan kecil ini Bang...

Begitu Bang David turun panggung, akhirnya pembawa acara mempersilakan Dzawin untuk mengisi panggung. Dzawin tampil simple dan elegan, degan sweater abu-abu dan celana jeans biru tua. Yup, tepuk tangan Dzawinranger (sebutan untuk fans Dzawin) memecahkan Hotel Royal.

Sebenernya, hampir semua yang Dzawin bawakan malam itu, sudah pernah saya lihat di TV. Tapiii, nonton langsung jauh lebih menyenangkan. Selain bisa melihatnya dari dekat, juga karena nggak ada sensor. Ia membuka penampilan dengan bahasa Jawa yang absurd dengan durasi yang agak panjang. Dan yang paling saya inget, “lampune peteng ngene, ngga ono sing grepe-grepe ora?” luculah pokoknya. Materi tentang Nasib guru honorer, pengalaman-pengalamannya naik gunung, kritik tentang film 5 cm, dan lain-lain, sukses dilahap penonton. Dan Uh, saat Dzawin tiba-tiba adzan, teriakan Dzawinranger kembali pecaaaaahhhhh minta dinikahin. Tapi saking excited-nya, kami lupa merekam suara adzan nya. Dan penyesalan itu masih terasa, sampai tulisan ini dibuat.

Alhamdulillah-nya lagi, saya bisa jepret-jepret, karena duduk di kursi paling depan. Bahagianya nggak bisa digambarkan lagi. kalau kata Iza, I do not fancy you. I addicted you Aa Dzawin.


Panitia tampak tidak bosan-bosannya memberikan kejutan. Mystery guest akhirnya muncul. Sayangnya, tidak banyak yang menangkap bahwa Dzawin bukanlah line up terakhir. Sebagian penonton beranjak keluar dan menyisakan spasi yang semakin luas di dekat panggung. Para penonton yang mengerti akan adanya encore dari Dono, merangsek ke depan untuk dapat melihat comic favoritnya lebih jelas.

Dono masuk ke panggung dengan melontarkan kekecewaannya, ditinggal beberapa penonton. Sepanjang penampilan, Mas Dono membawa materi tentang Mie Kober, dan kasus hilangnya Totok. Asli, itu PECAAAAAHHHHHHHH!!!!! Syiiit Totok gokiil!!!! sebelum ia benar-benar menutup penampilannya malam itu, Ia menyempatkan diri  untuk promosi #SUROBOYOUNDERCOVER. Stand Up Comedy show yang akan Ia pentaskan di pertengahan bulan mei nanti besama Mas Karjo. Katanya juga sih, Stand Up Show terakhir, sebelum nikah dengan Mbak Merel.



Pertunjukan malam itu berakhir pukul 23.30. Dari awal sampe akhir, penonton ketawa ngakak dan memberi apreisasi penuh pada semua performer. Mungkin itu yang bikin para guest star ikut menikmati dan senang. Seusai pertunjukan, lampu dinyalakan lagi, orang-orang beranjak dari kursi. Selanjutnya, para guest star membantu beberapa penggemarnya melakukan selfie dan foto bersama lagi.

 Satu-persatu, penonton berjalan menuju pintu keluar. Saya yakin, pikiran mereka masih dilekati oleh momen-momen yang baru disaksikan. Kadangkala ada anggapan merasuk dengan yakin bahwa pertunjukan yang baru saya simak pantas diberikan status terbaik, dari sembilan show yang saya ikuti sebelumnya.

#SUN4 adalah salah satu pertunjukan yang menimbulkan anggapan demikian. Nyaris lengkap diseluruh elemennya. MC, opener dan guest star yang tampil rapih, lighting, sound, menjadi bukti riil bahwa Stand Up Comedy Jember telah mengalami proses pemekaran secara kualitas.

Menurut saya, acara malam itu, hampir tak ada minus nya. Hanya saja, jeda dari jadwal masuk venue ke acara inti, yang agak terlalu lama. Bikin laper :’)

Aaaaarggghh... I miss that day so much
It's really hard to recall it, I suddenly want to go back!

Sorry kalo kepanjangan. hehehe...

Mohon maaf, jika ada banyak kesalahan dalam tulisan ini... 
With Love

@FitrotHM

22 Nopember 2014



#SUCROS2MLG, dan cerita yang tak selesai

“Ada unsur lain yang berhubungan dengan harapan dan keyakinan dalam struktur hidup: keberanian (courage), atau apa yang dinamakan Spinoza “ketabahan (fortitude).”

Bertempat di Gedung Graha Cakrawala, Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Malang (UM), pukul 12.00 pm, saya bersama lima teman lain, berangkat menuju lokasi acara. Sebenarnya, acara baru akan dimulai pukul 14.00. tapi, karena harus tukar ticket, dan lain-lain, kami memutuskan untuk berangkat lebih awal. Setelah mampir ke beberapa tempat, akhirnya kami mendarat paukul 12.45 pm. Dan ternyata, gedung pertunjukan itu sudah dipenuhi ratusan penonton. Beberapa comic Jawa Timur (Jatim) yang sudah tidak asing, juga terlihat disana. seperti Mas Dono, Dani Aditya, Muslim, Ubed, Ganjar, Firza, Rahadyan Kukuh, dan banyak lagi. Saya juga sempat membeli merchandise dari lapak @OurSinsClothes Sebuah kaos bertulis, “Hamba Gadget”, dan "DEATH IS CLOSER THAN YOUR DREAM".

Sebelum gate dibuka, kami diberi suguhan tawa gratis, melalui lomba standUp antar komunitas se-Jatim, yang bertempat di halaman gedung tersebut. Dari Jember sendiri, diwakili oleh Siro. Yang hari itu, datang bersama beberapa anggota komunitas @StandUpIndo_JBR lainnya. Selanjutnya, kami disuguhi StandUp-rap. Yang lahir, dan dipopulerkan oleh komunitas StandUpIndo_BDG. Mas Dono, Ubed, Luaposeh, dan lain-lain, melakukannya hari itu.

Pukul dua lebih sedikit, saya dan ribuan penonton lain berbaris rapih, memasuki venue, yang bentuknya menyerupai stadion. Sementara setting panggungnya, menyerupai pentas pertunjukan teater, dengan tiga buah giant screen yang dibingkai pigura, dan sebuah standmic di tengah panggung.

Sebelum acara dimulai, duo Comic Malang, Kukuh  dan Luaposeh memberi pemanasan dengan membaca peraturan-peraturan selama acara berlangsung. Tak lama setelah itu, Sakti Wawan @sakti_wawan212 yang didaulat sebagai MC, menyapa penonton dengan sambutan yang meriah.
#SUCROS2MLG hari itu, dibagi menjadi dua sesi. Line Up Sesi pertama, ada Rama @Rama_Goesti @StandUpIndoMLG, Fandi @feazturium dari @StandUp_JBG, Tio @tio_superHERO dari @StandUpIndo_KDR, Yansa @yansa_dap dari @StandUpIndo_BWI, Rojil @rozil_ROZIL dari @StandUpIndo_LMJ, Gagang @GagangRamadhan dari @StandUpIndo_JBR, Sofyan @sofyanmifta dari @StandUpIndo_MN, Valent dari @StandUpBKL_MDR, Syahdam @Syahdam dari @StandUpIndo_SBY, dan yang terakhir, Ulwan @Ulwanfakhri dari @StandUpIndo_MLG.

Saya lupa, materi-materi apa saja yang mereka bawakan ketika itu. Yang jelas, mereka semua lucu. Tapi yang paling saya inget dan saya suka, adalah penampilan Fandi. Comic Jombang yang tampil dengan persona  mabok . Aneh, tapi tetap lucu. Awalnya, saya kira dia penonton biasa, seperti saya. Karena sebelum memasuki venue, saya sempat melihatnya tidur di dekat tangga, diantara orang yang lalu-lalang. (Semoga saya tak salah orang).

Sesi 1berakhir sekitar pukul 17.27 (menurut jam saya). Beruntung, saat itu saya sedang dapat bonus bebas ibadah dari Tuhan. Sementara yang lain sholat, saya sibuk mencari tempat yang lebih strategis untuk kami tempati, dan lebih dekat dengan stage.

Pukul 18.45, penonton kembali diarahkan untuk segera memasuki venue, karena acara akan segera dilanjutkan. Wawan Saktiawan kembali menyapa penonton, dengan sambutan yang semakin menggila.  

Line Up Sesi 2, ada Muslim @TretanMuslim, Yudit @semanggipedes,Dono @donooo182, Pak Pulung @Pul_lung, Mbak Yuli @Yuli_Queen, Karjo @Karjokarjo,Mas Gigis @deddygigis, Topenk @topenk_enk, Arif @arif_alfiansyah, Reggy Hasibuan @Regzindahood, Dodit @Dodit_Mulyanto, dan Abdur @abdurarssyad.

Entah sudah melewatkan berapa banyak shownya Muslim, malam itu, untuk perama kalinya saya melihat Laki-laki asli Madura itu membawakan materi yang agak absurd. Misalnya, tentang pocong yang mati dua kali luar angkasa. Mas Yudhit  membuka penampilannya dengan nama-nama baptis yang dibuat keren, padahal aslinya ndeso. Dilanjutkan Dono sempat meramaikan Graha Cakrawala. Karena keberaniannya membawa atribut Bonek di bumi Arema.  Hal itu dilakukan, karena Ia  ingin dua kubu rival itu bisa berdamai, melalui StandUpComedy. Tapi misinya kurang berhasil, karena ada beberapa pihak yang tak setuju. Bahkan sempat ramai di twitter. Sementara Pak Pulung membawa materi tentang kebodohan anak-anak yang mencontek saat ujian. Hal itu membuat saya mikir dua kali untuk mencontek saat ujian. :) 

Mbak Yuli membawa pesan, bahwa perempuan hamil itu seksi. Dilanjutkan Karjo, Comic asal Surabaya yang membuka shownya dengan bunyi klakson angkot-angkot di Malang, tentang daerah rumahnya yang jauh dari kearamaian kota, sehingga jarang dilewati angkot, dan beberapa lainnya. Beberapa bit terus dilempar, dan dilahap empuk oleh penonton. Tepuk tangan juga terus meramaikan penampilannya. Hingga bit terakhir dilempar, memecahkan seluruh tawa malam itu. Ribuan orang berdiri, memberi Standing applause atas penampilannya yang luar biasa.

Mas Gigis, Comic senior yang juga asal Surabaya, malam itu membawakan materi tentang Mahabharata. Setelah itu, giliran Topenk, alumni SUCI 2 Kompas TV, dengan  materi “Zinah lebih baik daripada Ghibah”. Lalu Arif, pecah dengan  materi simbal, yang pernah dibawakan di #SUCROS2JBR. Dan closingnya benar-benar membuat saya kaget. Entah kekuatan apa yang dipakai, sampai bisa merobek baju, dan celana jeansnya. Hingga tinggal sempak gemes yang menempel dibadannya. Reggy Hasibuan, yang disebut Founding Father StandUpIndo_MLG i, tampil cerdas dengan bahasa Inggris full. Sementara Dodit, saya lupa, dia menyampaikan apa. Hehe...

Dan yang terakhir, Abdur. Si anak Lamakera ini benar2 sadis. Lelucon yang disampaikan Abdur, umumnya tentang fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar masyarakat. Atau, keresahan-keresahan yang dilihatnya tentang realita sosial, namun dikemas menjadi sesuatu yang cerdas dan tidak biasa. Menghibur sekaligus mencerahkan. Jenaka tanpa harus melupakan persoalan bangsa. Untuk pertama kali, saya melihat ada orang orasi, sekaligus StandUp. Logika yang dibawanya, tentang kenaikan harga BBM, ketika harga minyak dunia sedang turun, dengan alisan pengalihan subsidi, membuat semua orang paham, bahwa dalam memmbuat kebijakan, pemerintah seharusnya memakai banyak sekali pertimbangan.

#SUCROS2MLG Berakhir indah, dengan gemuruh tepuk tangan yang memenuhi Graha Cakrawala. 3.500 penonton malam itu menjadi saksi, betapa dahsyatnya kekuatan Comic-comic Jatim. Juga menjadi bukti, bahwa gerakan StandUp Comedy Jawtim, tidak main-main. #SUCROS2MLG tentu memiliki sumbangan yang besar arti dan nilainya bagi perjalanan sejarah StandUp Comedy Indonesia.

-          Terimakasih Stand Up Indo Jawa Timur, khususnya StandUpIndo Malang, untuk acaranya yang begitu menyenangkan. #JATIMISOOO!!!!!

-          Hormat saya untuk  @Wawan_Saktiawan, MC ajaib yang selalu membangkitkan tawa penonton, selama tujuh jam. #Peeeehhh!!!

Apa yang membuat kita bermimpi? ketika tak henti jam dinding berdetak. “You may say, I am a dreamer,” kata John Lennon. Tidak untuk menaklukkan dunia, tapi cukup bagian kecil saja. Setidaknya saya ikut berbahagia melihat mimpi dari dari teman-teman Stand Up Indo Jawa Timur, sedikit-demi sedikit mulai terwujud.

Dan apa yg telah teman-teman Stand Up Indo Jatim lakukan, sungguh sebuah class action yg tidak bisa di pandang sebelah mata. Semoga selalu Semangat diantara mereka yg terlelap.
Setelah John Lennon siapa lagi?

kental sekali batok kepala ini menggerayang.

VIVA LA KOMTUNG!!!

*Note: Kalimat terakhir, juga pernah saya sampaikan ketika @StandUpIndo_JBR sukses menyelenggarakan #SUN2 beberapa waktu lalu.
Jember, 26 Nopember 2014
Saya, penikmat Stand Up Comedy :)